Man United Kolaps? Sir Jim Ratcliffe Pilih Efisiensi daripada Tumbalkan 2 Wonderkid!
Raksasa Liga Inggris, Manchester United, sedang dalam kondisi tidak baik-baik saja.
Dari segi prestasi, Man United masih berjuang di Liga Inggris dengan terpaku di peringkat ke-14.
Di bawah arahan Ruben Amorim, Man United memang masih berpeluang untuk menjuarai satu trofi, Liga Europa.
Hanya saja itu tidak cukup bagi klub sekelas Setan Merah yang notabene anggota Big Six.
Selain berjuang untuk menyelamatkan musim 2024-2025, Man United juga dihantam masalah finansial.
Kondisi keuangan klub memang berada di ujung tanduk.
Pasalnya, Man United telah merugi hingga 300 juta pounds atau setara Rp6,33 triliun dalam tiga tahun terakhir.
Bahkan baru-baru ini sumber terdekat klub menyebutkan bahwa mereka bakal kehabisan uang tunai tanpa suntikan dana 240 juta pounds dari Sir Jim Ratcliffe. Sebagaimana diketahui Sir Jim Ratcliffe mengakuisisi klub bermarkas Old Trafford tersebut dengan membeli 28,94 persen saham klub tahun lalu. Jim Ratcliff selaku pemilik INEOS mengambil alih operasional Man United sejak saat itu. Seiring berjalannya waktu miliader asal Inggris tersebut dipusingkan dengan biaya operasional yang membengkak. Jika tidak terselamatkan, bukan tidak mungkin Man United menuju kolaps dan di ambang kebangkrutan. Salah satu langkah konkret yang sudah dilakukan oleh Jim Ratcliffe adalah pemutusan hubungan kerja secara massal di tubuh klub. Sejak Juli 2024, tercatat sudah lebih dari 1.000 orang di-PHK Man United sebagai langkah efisiensi. Bahkan Jim Ratcliffe berencana melakukan PHK lagi hingga 200 pekerjaan lagi di Old Trafford. Langkah tersebut menimbulkan huru-hara baik dari internal maupun pendukung klub. Meskipun mendapat reaksi keras dari para pendukungnya, Ratcliffe tampaknya bertekad untuk melanjutkan langkah-langkah penghematannya. Upaya lain dalam perombakan keuangan besar-besaran tersebut adalah melakukan penjualan pemain pada bursa transfer musim panas 2025. Pemain dengan nilai jual tinggi di dalam skuad dianggap bisa menyelamatkan anggaran klub. Di skuad arahan Ruben Amorim saat ini, terdapat dua nama yang disebut-sebut berpotensi mendatangkan keuntungan besar apabila dijual. Kedua pemain tersebut adalah Alejandro Garnacho dan Kobbie Mainoo. Garnacho dan Mainoo merupakan produk akademi klub yang namanya melejit dalam 1 tahun terakhir. Di pasar transfer, kedua wonderkid tersebut nilainya masing-masing berada di kisaran 50 juta pounds. Dengan menjual salah satu atau dua-duanya, setidaknya Man United bisa meraih cuan kes hingga 100 juta pounds atau setara Rp2,12 triliun. Namun, wacana terhadap penjualan Garnacho dan Mainoo segera ditolak mentah-mentah oleh Sir Jim Ratcliffe. Alih-alih melego kedua pemain muda tadi untuk menyelamatkan klub, ia tetap berprinsip melakukan perampingan dan efisiensi biaya di dalam struktur organisasi Man United. "Mainoo atau Garnacho dijual untuk mendapatkan keuntungan?" kata Jim Ratcliffe, dikutip NAGA333 dari BBC. "Tidak, tidak. Kami tidak akan menjual pemain karena kondisi keuangan kami saat ini." "Biaya klub telah membengkak sehingga kami menguranginya dan akan menyelesaikannya dengan organisasi yang ramping dan efisien." "Begitulah cara kami akan mengatasi biaya-biaya yang ada," ujarnya menambahkan.
Bahkan baru-baru ini sumber terdekat klub menyebutkan bahwa mereka bakal kehabisan uang tunai tanpa suntikan dana 240 juta pounds dari Sir Jim Ratcliffe. Sebagaimana diketahui Sir Jim Ratcliffe mengakuisisi klub bermarkas Old Trafford tersebut dengan membeli 28,94 persen saham klub tahun lalu. Jim Ratcliff selaku pemilik INEOS mengambil alih operasional Man United sejak saat itu. Seiring berjalannya waktu miliader asal Inggris tersebut dipusingkan dengan biaya operasional yang membengkak. Jika tidak terselamatkan, bukan tidak mungkin Man United menuju kolaps dan di ambang kebangkrutan. Salah satu langkah konkret yang sudah dilakukan oleh Jim Ratcliffe adalah pemutusan hubungan kerja secara massal di tubuh klub. Sejak Juli 2024, tercatat sudah lebih dari 1.000 orang di-PHK Man United sebagai langkah efisiensi. Bahkan Jim Ratcliffe berencana melakukan PHK lagi hingga 200 pekerjaan lagi di Old Trafford. Langkah tersebut menimbulkan huru-hara baik dari internal maupun pendukung klub. Meskipun mendapat reaksi keras dari para pendukungnya, Ratcliffe tampaknya bertekad untuk melanjutkan langkah-langkah penghematannya. Upaya lain dalam perombakan keuangan besar-besaran tersebut adalah melakukan penjualan pemain pada bursa transfer musim panas 2025. Pemain dengan nilai jual tinggi di dalam skuad dianggap bisa menyelamatkan anggaran klub. Di skuad arahan Ruben Amorim saat ini, terdapat dua nama yang disebut-sebut berpotensi mendatangkan keuntungan besar apabila dijual. Kedua pemain tersebut adalah Alejandro Garnacho dan Kobbie Mainoo. Garnacho dan Mainoo merupakan produk akademi klub yang namanya melejit dalam 1 tahun terakhir. Di pasar transfer, kedua wonderkid tersebut nilainya masing-masing berada di kisaran 50 juta pounds. Dengan menjual salah satu atau dua-duanya, setidaknya Man United bisa meraih cuan kes hingga 100 juta pounds atau setara Rp2,12 triliun. Namun, wacana terhadap penjualan Garnacho dan Mainoo segera ditolak mentah-mentah oleh Sir Jim Ratcliffe. Alih-alih melego kedua pemain muda tadi untuk menyelamatkan klub, ia tetap berprinsip melakukan perampingan dan efisiensi biaya di dalam struktur organisasi Man United. "Mainoo atau Garnacho dijual untuk mendapatkan keuntungan?" kata Jim Ratcliffe, dikutip NAGA333 dari BBC. "Tidak, tidak. Kami tidak akan menjual pemain karena kondisi keuangan kami saat ini." "Biaya klub telah membengkak sehingga kami menguranginya dan akan menyelesaikannya dengan organisasi yang ramping dan efisien." "Begitulah cara kami akan mengatasi biaya-biaya yang ada," ujarnya menambahkan.
0 Komentar