Wasit Liga Premier Coote diskors karena dugaan video

NAGA333 - Pejabat Ketua Asosiasi David Coote telah diskors setelah sebuah video yang diduga menunjukkan dia melontarkan komentar fitnah tentang Liverpool dan supervisor klub sebelumnya, Jurgen Klopp, dialirkan melalui hiburan virtual. Badan wasit PGMOL mengatakan skorsing tersebut mulai berlaku segera dan akan dilakukan pemeriksaan menyeluruh.

Video tersebut, yang dibagikan secara luas melalui hiburan berbasis web, belum dikonfirmasi oleh BBC. Tidak jelas kapan hal itu dicatat atau kebenarannya. Coote, 42, menjadi wasit kemenangan 2-0 Liverpool melawan Aston Estate pada hari Sabtu. Dia adalah salah satu otoritas Ketua Asosiasi yang paling berpengalaman dan telah menjadi wasit pertandingan di kelas satu mulai sekitar tahun 2018.

Video yang dibagikan sepertinya menyinggung pertandingan Head Association yang disutradarai Coote antara Liverpool dan Burnley pada Juli 2020, yang berakhir 1-1. Klopp mengutuk Coote setelah pertandingan, dengan mengatakan wasit lalai memberikan pelanggaran atas kesulitan yang dilakukan pada pemain Liverpool. Para arbiter diharapkan memberikan edukasi kepada PGMOL mengenai klub yang didukungnya.

Coote, dari Nottingham, terdaftar sebagai penggemar Notts Region dan akibatnya tidak layak untuk mengarahkan pertandingan District atau Nottingham Woods. PGMOL menyatakan tidak akan memberikan komentar lebih lanjut untuk mengerjakannya sampai pemeriksaannya selesai. Apa yang terjadi melawan Burnley? Dengan diraihnya gelar Ketua Asosiasi yang paling berkesan, poin Liverpool pada Juli 2020 berubah menjadi klub pertama yang mendominasi setiap pertandingan kandang selama rentang waktu tersebut.

The Reds mendominasi 24 pertandingan di Anfield, yang memberi mereka keunggulan penting atas Manchester City asuhan Kick Guardiola. Selain itu, tim asuhan Klopp berharap untuk menjadi tim kedua yang mengumpulkan 100 poin selama 38 pertandingan musim Head Association, menyamai pencapaian Manchester City di musim 2017-18.

Andrew Robertson memberi Liverpool keunggulan melawan Clarets sebelum Jay Rodriguez menyeimbangkan untuk memberi para tamu sebagian permata mahkota. Pada waktu penuh, Klopp tampaknya bersaing dengan Coote dan otoritasnya di lapangan. "Arbiter membiarkan banyak kesulitan berlalu begitu saja jika bola masuk ke dalam kotak itu berbahaya. Mereka melakukan apa yang mereka kuasai dan itulah yang saya hargai," ujar Klopp usai pertandingan.

“Kami sangat marah kepada wasit namun kami harus menegur diri kami sendiri terlebih dahulu karena tidak menyelesaikan pertandingan.” Liverpool kalah dalam pertandingan berikutnya melawan Stockpile, yang mengakhiri ekspektasi mereka untuk mencapai 100 tempat.

0 Komentar