Untuk kali kedua secara beruntun, Nigeria gagal berpartisipasi di Piala Dunia.
Kali ini langkah Elang Super dihentikan timnas Republik Demokratik Kongo pada final play-off Zona Afrika, Minggu (16/11/2025).
Mentas di Stadion Moulay Hassan, Rabat, timnas Nigeria kalah dalam adu penalti.
Tragis karena anak asuh Eric Chelle sempat unggul duluan melalui gol cepat Franklin Onyenka di menit ketiga.
RD Kongo menyamakan skor melalui gol balasan Meschak Elia pada menit ke-32.
Kedudukan imbang 1-1 bertahan sampai akhir waktu normal dan babak tambahan waktu.
Menjelang akhir extra time, pelatih RD Kongo, Sebastien Desabre, melakukan pergantian krusial di sektor kiper.
Lionel Mpasi-Nzau menyerahkan tugas menjaga gawang kepada Timothy Fayulu saat mempersiapkan diri untuk adu penalti.
Strategi ini brilian. Fayulu menggagalkan eksekusi keenam Nigeria yang diambil Semi Ajayi.
Keunggulan tersebut dimanfaatkan The Leopards secara sempurna.
Setelahnya, tendangan penalti rekan setim Calvin Verdonk di Lille, Chancel Mbemba, berhasil menyarangkan bola secara mulus ke dalam gawang.

Namun, di sela-sela momen eksekusi terakhir Mbemba, terjadi insiden yang melibatkan Eric Chelle di tepi lapangan.
Chelle tampak membentak seorang anggota staf RD Kongo dan hendak menyerangnya.
Aksi Chelle dihentikan pelatih RD Kongo, Sebastien Desabre, dan sejumlah staf Nigeria maupun rivalnya tersebut.
Sementara di dalam lapangan, Mbemba merayakan eksekusi penentu yang meloloskan negaranya ke play-off interkontinental Piala Dunia 2026.
Selepas pertandingan, Chelle merespons soal insiden penyerangan tersebut kepada wartawan.
Menarik karena pelatih asal Mali itu mengaku tersulut emosi melihat salah satu anggota staf RD Kongo yang diduga melakukan voodoo atau semacam praktik dukun di Afrika.
Chelle melihat anggota staf itu melakukan ritual jampi-jampi dengan menyemburkan air dalam botol ke udara.
Hal ini diyakininya untuk membantu kemenangan Aaron Wan-Bissaka dkk dalam adu penalti.
"Selama sesi tendangan penalti, seorang pria dari (tim) Kongo melakukan voodoo setiap kali, setiap saat," ucap Chelle, dikutip
NAGA333 dari ESPN Africa.
"Jadi, inilah kenapa saya sedikit gugup ketika mengejar dia."
Chelle kemudian menjelaskan seperti apa jampi-jampi ala dukun yang dia lihat.
"Itu seperti botol, saya tidak tahu apakah itu air," katanya sembari melakukan gestur seolah menggoyang-goyangkan botol.
"Saya tidak tahu, tetapi dia melakukan sesuatu," ucapnya lagi.
Terlepas dari tudingan RD Kongo memakai bantuan dukun, performa timnas Nigeria selama kualifikasi memang tidak memuaskan buat ukuran tim penuh bintang.
The Super Eagles yang kini tidak super itu gagal memuncaki klasemen Grup C di ronde pertama karena kalah dari Afrika Selatan.
Finis sebagai salah satu runner-up terbaik hanya karena unggul selisih 1 gol atas Burkina Faso, Nigeria masuk play-off Zona Afrika.
Di semifinal, Victor Osimhen dkk pun baru bisa memastikan kemenangan 4-1 atas Gabon pada babak extra time.
Sementara itu, timnas Republik Demokratik Kongo menjaga harapan lolos ke Piala Dunia 2026 setelah melaju ke play-off interkontinental.
Negara yang pernah lolos sekali ke Piala Dunia 1974 saat masih bernama Zaire itu bergabung dengan Bolivia (CONMEBOL) dan Kaledonia Baru (OFC) di fase gugur antarbenua.
Mereka tinggal menunggu Uni Emirat Arab atau Irak (AFC) dan dua runner-up terbaik dari kualifikasi Zona CONCACAF guna melengkapi enam peserta turnamen mini yang mulai digelar pada Maret 2026.
Fase play-off interkontinental ini akan melahirkan dua pemenang tiket terakhir ke putaran final Piala Dunia 2026.
0 Komentar