Dianggap Tak Becus, Eks Barcelona Berantem dengan Fans usai Kamerun Terancam Gagal Lolos Piala Dunia 2026

Tim berjulukan Indomitable Lions itu terancam gagal lolos usai hanya meraih hasil imbang di laga terakhir grup D kontra Angola, Senin (13/10/2025). Bermain di hadapan pendukungnya sendiri, Andre Onana dkk. harus puas bermain imbang dengan skor 0-0. Akibat dari hasil imbang ini, Timnas Kamerun gagal merebut tiket kelolosan otomatis ke event akbar empat tahunan tersebut. Selain karena hasil imbang, kegagalan Kamerun lolos juga karena rivalnya, Tanjung Verde, berhasil meraih kemenangan di laga terakhir Grup D kontra Eswatini, Senin (13/10/2025). Kemenangan atas Eswatini tersebut membuat negara asal bek PSM Makassar, Yuran Fernandes, itu menjadi juara Grup D dan merebut tiket otomatis. Lantaran hasil itu, Kamerun harus duduk di peringkat kedua grup D dan berharap lolos ke play-off melalui peringkat kedua terbaik. Meski masih menjaga asa lolos via status peringkat kedua terbaik, mereka masih akan melewati jalan terjal karena belum tentu lolos ke play-off interkontinental. Tak ayal kondisi ini membuat pendukung Kamerun mengamuk dan menyerang Presiden Federasi Sepak Bola-nya (FECAFOOT), Samuel Eto’o.



Dilansir dari NAGA333, Samuel Eto’o bertengkar dengan pendukung Timnas Kamerun di tribune. Disebutkan jika kejadian itu terjadi di tribune presiden, di mana terdengar seorang fans melampiaskan amarahnya dengan melontarkan cacian ke Eto’o. Hal ini kemudian dibalas eks Barcelona itu dengan cacian pula dan terlihat ia sempat berdiri lalu meledak-ledak, sehingga adu mulut pun tak terelakkan. Dalam video yang beredar, Eto’o sampai harus ditahan oleh beberapa orang agar pertikaian ini tak makin memanas. Kekecewaan pendukung Timnas Kamerun ini dianggap wajar karena Eto’o dinilai tak becus memimpin FECAFOOT. Sejak terpilih pada Desember 2021, ia terlibat beberapa kontroversi, salah satunya saat dilarang hadir di pertandingan Indomitable Lions selama enam bulan pada 2024. Selain itu, kegagalan di Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Afrika dianggap sebagai aib karena lawan-lawan Kamerun di Grup D terbilang mudah. Meski lawannya terbilang mudah, Kamerun tetap gagal merebut tiket otomatis ke event empat tahunan tersebut. Di sisi lain, banyak pendukung Kamerun yang masih membela Eto’o dan menganggap kegagalan merebut tiket otomatis ini dikarenakan kesalahan pelatihnya, Marc Brys. Terlepas dari hal tersebut, kegagalan merebut tiket otomatis ke Piala Dunia 2026 ini bisa saja menghancurkan rekor apik Timnas Kamerun. Hingga memasuki edisi 2026, Indomitable Lions tercatat sebagai negara Afrika yang paling sering tampil di Piala Dunia. Catatan ini kemungkinan tak bisa diperpanjang oleh Kamerun yang harus merebut tiketnya lewat play-off zona Afrika dan interkontinental. Di play-off zona Afrika, mereka harus melakoni dua pertandingan untuk memastikan satu tempat di play-off interkontinental. Sementara di play-off interkontinental, Kamerun harus bersaing dengan negara dari zona Asia, CONCACAF, CONMEBOL, dan Oseania untuk memperebutkan dua tiket tersisa ke ajang itu.

0 Komentar