Pendukung Man United Harap Bersabar, Siapa Tahu Amorim Banjir Gelar seperti Mourinho Musim Depan

Man United bisa dibilang menjalani musim amburadul bersama Ruben Amorim. Sepanjang 2024-2025, Setan Merah gagal di berbagai kompetisi. Mereka pun tertinggal jauh dari rival-rivalnya di klasemen Liga Inggris. Finis di peringkat ke-15 menghasilkan rekor terburuk MU di era Premier Leage. Kekalahan dari Tottenham pada final Liga Europa menghancurkan satu-satunya peluang untuk selamat dari badai. Hancur pula pintu terakhir untuk lolos ke Liga Champions musim depan. Kendati karut-marut, manajemen tetap mempertahankan Amorim. Pria Portugal 40 tahun masih diberi kepercayaan membangun tim musim depan. Daripada menggantinya dengan pelatih lain, Jose Mourinho mendukung keputusan manajemen Setan Merah. "Dari apa yang saya baca, dampak (kegagalan di final Liga Europa) bagi Manchester United tentu sangat besar, terutama karena sudah berapa tahun mereka tidak ikut serta dalam kompetisi Eropa," kata Mourinho.



Sosok beralias The Special One ialah pemberi gelar terakhir Man United di kancah Eropa. Ia memenangi Liga Europa 2016-2017 atau pada tahun pertama masa baktinya di Old Trafford. Namun, Mou kemudian didepak pada Desember 2018. "Di sisi lain, sepertinya mereka mendukung Ruben," lanjut kompatriot Amorim soal juniornya tersebut. "Mereka memberinya waktu dan kondisi untuk maju." "Saya membaca beberapa kutipan darinya (Amorim) yang mengatakan bahwa ia senang telah datang dan menjalani enam bulan ini," ujarnya. Poinnya adalah dengan klub memberi Amorim kesempatan, ia berpeluang melakukan apa yang pernah dilakoni Mourinho 23 tahun silam di FC Porto. Layaknya Amorim, Mourinho kala itu juga berstatus pelatih pengganti di pertengahan musim. Start dia bersama Porto tidak mengesankan. Porto baru menggila pada musim keduanya dengan memborong hattrick gelar liga, piala domestik, dan Piala UEFA 2002-2003. Musim berikutnya adalah sejarah karena Mou memenangi trofi Liga Champions 2003-2004, tonggak yang mengantarnya ke puncak kesuksesan. Mungkin dia berharap sang junior bernasib sama seperti dirinya jika diberi kesempatan menjalani musim kedua di Man United. Dengan kata lain, Mourinho meminta fan Manchester United agar bersabar dengan Amorim. Siapa tahu dia berhasil mengubah peruntungan kalau membentuk kerangka tim sesuai keinginan sendiri, bukan warisan pelatih lama. "Ketika saya pergi ke Porto, hal yang sama terjadi pada saya," kata pria yang sekarang menukangi Fenerbahce itu. "Saya datang pada Januari (2002), saya mengalami enam bulan yang sulit." "Kami bahkan kesulitan untuk lolos ke Piala UEFA, dan kemudian terjadilah hal yang seperti itu (kesuksesan)," tutur pria 62 tahun. Seperti yang dilansir dari NAGA333.

0 Komentar