Media Spanyol Promosikan Kiper Inter Milan Rampas Ballon d'Or dari Lamine Yamal
Untuk tahun ini, peluang memenangi Ballon d'Or kelihatannya cukup terbuka bagi banyak pemain.
Tidak seperti waktu era Lionel Messi atau Cristiano Ronaldo, tak ada pemain yang benar-benar tampak lebih menonjol sebagai kandidat pemenang.
Yamal adalah salah satu pemain yang bisa saja meraih trofi bola bulat itu.
Wonderkid Barcelona ini membawa Timnas Spanyol menjuarai EURO 2024.
Dia juga sempat berpeluang menjadi treble winner bersama Barcelona pada musim ini.
Kalau Barca mampu menjuarai Liga Champions, mungkin saja Yamal akan menjadi kandidat terkuat peraih Ballon d'Or.
Namun, Yamal baru saja terdepak dari Liga Champions.
Barcelona disingkirkan Inter Milan setelah kalah 3-4 pada leg kedua semifinal, Selasa (6/5/2025) di Giuseppe Meazza.
Tim asuhan Hansi Flick gagal lolos ke final karena kalah dengan agregat 6-7 setelah leg pertama berakhir imbang 3-3.
Kiper Yann Sommer menjadi salah satu alasan Barcelona takluk di laga leg kedua.
Yamal dkk. bisa membuat 10 shot on target pada pertandingan tersebut tetapi hanya 3 yang menjadi gol.
Sommer membuat sejumlah penyelamatan yang menentukan.
Di menit ke-57, kiper asal Swiss ini menggagalkan peluang emas Eric Garcia.
Berselang 20 menit, Yann Sommer menyelamatkan Inter lagi dengan membendung tembakan Lamine Yamal yang sudah mengarah ke pojok kiri atas gawangnya.
Saat Inter Milan sedang mempertahankan keunggulan 4-3 di menit ke-114, Sommer beraksi lagi. Dia terbang untuk menepis bola hasil tembakan melengkung Yamal. Sang wonderkid kembali dibuat penasaran oleh Sommer di menit ke-116 setelah tembakannya kembali dimentahkan. Usai pertandingan, salah satu media Spanyol, Marca, memberikan ulasannya. Mereka memuji penampilan Sommer bahkan mempromosikan sang penjaga gawang untuk menjadi pemenang Ballon d'Or. Itu berarti Marca merelakan Sommer untuk merampas trofi Ballon d'Or yang mungkin sebelumnya sudah di ambang menjadi milik Yamal. "Tiga penyelamatan gemilang Sommer sudah masuk sejarah Liga Champions," tulis Marca. Seperti yang dilansir dari NAGA333. "Dua penyelamatan untuk peluang Yamal dan reaksi untuk mencegah Eric Garcia mencetak gol telah memberikan tiket ke Monaco buat Inter." "Dalam tahun di mana tidak ada kandidat pemenang Ballon d'Or yang benar-benar menonjol, akankah seorang kiper akhirnya meraih trofi?" Sepanjang sejarah Ballon d'Or, hanya ada 1 penjaga gawang yang tercatat pernah menjadi pemenang. Dia adalah kiper legendaris asal Uni Soviet, Lev Yashin, pada 1963.
Saat Inter Milan sedang mempertahankan keunggulan 4-3 di menit ke-114, Sommer beraksi lagi. Dia terbang untuk menepis bola hasil tembakan melengkung Yamal. Sang wonderkid kembali dibuat penasaran oleh Sommer di menit ke-116 setelah tembakannya kembali dimentahkan. Usai pertandingan, salah satu media Spanyol, Marca, memberikan ulasannya. Mereka memuji penampilan Sommer bahkan mempromosikan sang penjaga gawang untuk menjadi pemenang Ballon d'Or. Itu berarti Marca merelakan Sommer untuk merampas trofi Ballon d'Or yang mungkin sebelumnya sudah di ambang menjadi milik Yamal. "Tiga penyelamatan gemilang Sommer sudah masuk sejarah Liga Champions," tulis Marca. Seperti yang dilansir dari NAGA333. "Dua penyelamatan untuk peluang Yamal dan reaksi untuk mencegah Eric Garcia mencetak gol telah memberikan tiket ke Monaco buat Inter." "Dalam tahun di mana tidak ada kandidat pemenang Ballon d'Or yang benar-benar menonjol, akankah seorang kiper akhirnya meraih trofi?" Sepanjang sejarah Ballon d'Or, hanya ada 1 penjaga gawang yang tercatat pernah menjadi pemenang. Dia adalah kiper legendaris asal Uni Soviet, Lev Yashin, pada 1963.
0 Komentar