Inter Milan Pecundangi Barcelona dan Bayern dengan Penguasaan Bola 37 Persen, Jangan Anggap Mereka Underdog Lagi
Faktanya, di bawah asuhan Simone Inzaghi, Inter Milan berhasil mencapai final keduanya dalam tiga edisi terakhir Liga Champions.
Pada 2022-2023, banyak yang menilai perjalanan Nerazzurri menuju puncak dibantu kualitas lawan yang lebih 'ringan' dibandingkan Man City.
Dalam bagan turnamen, Inter menyingkirkan FC Porto (agregat 1-0), Benfica (5-3), dan rival sekota, AC Milan (3-0) sebelum menantang Man City di final.
Kekalahan dari The Citizens seolah menjustifikasi opini bahwa Erling Haaland dkk lebih layak juara setelah melewati musuh-musuh kategori raksasa.
Selepas Leipzig (8-1), City menyingkirkan Bayern Muenchen (4-1) dan Real Madrid (5-1) dari babak 16 besar hingga semifinal.
Beralih ke musim ini, asumsi yang sama untuk Inter Milan seharusnya dihapus.
Perjalanan mereka lebih terjal karena melalui rintangan Feyenoord (4-1) serta dua raksasa Eropa, Bayern (4-3) dan Barcelona (7-6).
Musuh yang disebut terakhir paling menakutkan karena menjadi tim dengan performa terganas di Eropa musim ini.
Akan tetapi, kedigdayaan Barcelona runtuh ketika menghadapi taktik counter sempurna dari anak asuh Inzaghi.
Kemenangan 4-3 di San Siro, Selasa (6/5/2025), merupakan bukti bahwa tim sejago Barca pun bisa ditaklukkan dengan pemahaman strategi yang efisien. Dalam empat partai terakhirnya di Liga Champions, Inter menjadi tim yang lebih banyak menerima pukulan demi pukulan dari Bayern dan Barca. Menurut data UEFA, rata-rata possession Inter di sepasang laga perempat final dan semifinal hanya sekitar 37 persen. Namun, modal penguasaan bola sekecil itu sudah cukup membuka peluang mereka menggeber serangan mematikan untuk berakhir sebagai pemenangnya. Fakta tersebut semestinya dijadikan bukti bahwa Inter Milan bukannya inferior dari Bayern dan Barca. Namun, itulah cara Inzaghi membuka mata khalayak tentang strategi terjitu menaklukkan dominasi dua raksasa Eropa yang doyan mengepung musuh. Sudah saatnya Lautaro Martinez dkk tidak lagi dianggap sebagai tim underdog alias non-unggulan di kancah terelite. "Pertama-tama, saya harus mengucapkan selamat kepada Barcelona, tim yang sangat kuat," kata Inzaghi, dikutip NAGA333 dari Tuttomercatoweb.
"Malam ini kami tampil luar biasa, ini adalah pertandingan yang sangat sulit melawan musuh kelas dunia." "Tidak banyak orang yang memprediksi kami bisa lolos ke final." "Kami memainkan empat pertandingan yang luar biasa melawan dua tim kelas dunia seperti Bayern dan Barcelona." "Kami mengalami beberapa masalah, tetapi dengan hati, kami berhasil melewati setiap rintangan." "Kami mencoba memainkannya dengan kualitas yang dimiliki. Tanpa pengorbanan dan bantuan dari semua anggota tim, Anda tidak dapat melakukannya." "Kerja yang bagus, mereka layak untuk mencapai final ini," kata eks penyerang Lazio. Inter Milan tinggal menunggu PSG atau Arsenal yang terlibat bentrokan semifinal kedua di Paris, Rabu (7/5/2025), sebagai calon lawan pada final di Munich. "Final akan dimainkan melawan tim yang hebat, entah itu Arsenal atau PSG, (tapi) Barcelona dan Bayern mungkin dua tim terbaik di Eropa saat ini," lanjut Inzaghi.
Kemenangan 4-3 di San Siro, Selasa (6/5/2025), merupakan bukti bahwa tim sejago Barca pun bisa ditaklukkan dengan pemahaman strategi yang efisien. Dalam empat partai terakhirnya di Liga Champions, Inter menjadi tim yang lebih banyak menerima pukulan demi pukulan dari Bayern dan Barca. Menurut data UEFA, rata-rata possession Inter di sepasang laga perempat final dan semifinal hanya sekitar 37 persen. Namun, modal penguasaan bola sekecil itu sudah cukup membuka peluang mereka menggeber serangan mematikan untuk berakhir sebagai pemenangnya. Fakta tersebut semestinya dijadikan bukti bahwa Inter Milan bukannya inferior dari Bayern dan Barca. Namun, itulah cara Inzaghi membuka mata khalayak tentang strategi terjitu menaklukkan dominasi dua raksasa Eropa yang doyan mengepung musuh. Sudah saatnya Lautaro Martinez dkk tidak lagi dianggap sebagai tim underdog alias non-unggulan di kancah terelite. "Pertama-tama, saya harus mengucapkan selamat kepada Barcelona, tim yang sangat kuat," kata Inzaghi, dikutip NAGA333 dari Tuttomercatoweb.
"Malam ini kami tampil luar biasa, ini adalah pertandingan yang sangat sulit melawan musuh kelas dunia." "Tidak banyak orang yang memprediksi kami bisa lolos ke final." "Kami memainkan empat pertandingan yang luar biasa melawan dua tim kelas dunia seperti Bayern dan Barcelona." "Kami mengalami beberapa masalah, tetapi dengan hati, kami berhasil melewati setiap rintangan." "Kami mencoba memainkannya dengan kualitas yang dimiliki. Tanpa pengorbanan dan bantuan dari semua anggota tim, Anda tidak dapat melakukannya." "Kerja yang bagus, mereka layak untuk mencapai final ini," kata eks penyerang Lazio. Inter Milan tinggal menunggu PSG atau Arsenal yang terlibat bentrokan semifinal kedua di Paris, Rabu (7/5/2025), sebagai calon lawan pada final di Munich. "Final akan dimainkan melawan tim yang hebat, entah itu Arsenal atau PSG, (tapi) Barcelona dan Bayern mungkin dua tim terbaik di Eropa saat ini," lanjut Inzaghi.
0 Komentar