Pelatih Venezia Anggap AC Milan Musuh Paling Ngeri, Jay Idzes dkk Dapat 1 Angka Saja Sudah Bagus
Venezia termasuk kloter pembuka jadwal pertandingan pekan ke-34 Liga Italia.
Jay Idzes dkk menjamu AC Milan di Stadion Pier Luigi Penzo, Minggu (27/4/2025) siang waktu setempat atau pukul 17.30 WIB.
Bagi I Lagunari, ini laga pertama dari lima partai 'final' yang bakal menentukan nasib mereka bertahan atau turun kasta.
Sambil mengemas 25 poin, Venezia menduduki peringkat 18 di klasemen Liga Italia sampai pekan ke-33.
Untung bagi mereka, jarak dengan zona aman tidak begitu jauh.
Tim asal Kota Pelabuhan hanya terpaut satu angka dari Lecce, yang menempati posisi ke-17 atau batas terakhir untuk sintas.
Jarak semakin terkikis setelah Venezia dan Lecce meraih hasil berlawanan dua pekan terakhir.
Jay Idzes dan kolega meraup 4 poin, sedangkan Lecce kalah terus.
Hal tersebut menimbulkan optimisme bagi pelatih Eusebio Di Francesco untuk membawa Venezia keluar dari zona merah.
Raihan satu angka saja dari klub sekuat AC Milan bisa mendorong Arancioneroverdi - julukan lain klub asuhannya - menembus wilayah aman.
Pasalnya, Lecce beberapa jam kemudian akan bertamu ke markas tim zona tiga besar, Atalanta.
Setelah membungkam Monza, pekan lalu Venezia nyaris menang atas Empoli kalau tidak ada gol penyama skor 2-2 dari Tino Anjorin di menit-menit akhir.
"Saat melawan Empoli kami menunjukkan karakter, mampu membalikkan keadaan dan berbalik memimpin," ujar Di Francesco. "Tentu saja kami seharusnya bisa lebih fokus setelah itu, tapi laga tersebut masa lalu." "Kami hanya perlu memikirkan tentang hari Minggu (vs Milan) karena tantangan itu akan sulit." "Saya merasakan keinginan kuat dari semua komponen di klub ini, bukan cuma dari tim, untuk mencapai tujuan kami (bertahan di Serie A)." "Turnamen mini akan dimulai bagi kami. Dua pertandingan lalu kami masih tertinggal 5 poin, dan kini hanya satu angka di bawah Lecce," katanya. Selain berpeluang menaikkan posisi mereka di klasemen, raihan satu angka dari AC Milan sudah bagus untuk Venezia. Soalnya tim yang bakal mereka hadapi ialah pasukan solid yang baru saja menghancurkan sang pemuncak klasemen, Inter, di semifinal Coppa Italia. AC Milan memang cuma berkutat di peringkat 9 klasemen Serie A, tetapi Di Francesco menilai mereka salah satu yang paling kuat. "Saya yakin bahwa Milan mencoba untuk memberikan kontinuitas pada penampilan mereka," lanjut eks gelandang AS Roma, dikutip NAGA333 dari Sportmediaset. "Mereka telah mengubah sistem permainan menjadi lebih sulit ditebak, terutama di sisi ofensif." "Dalam hal serangan, Milan adalah tim paling berbahaya di kompetisi ini, tim yang paling banyak menciptakan peluang mencetak gol." "Mereka memiliki lini serang yang penuh dengan solusi dan alternatif, dan kami harus pandai membatasi mereka," katanya lagi. Pada lima partai sisa untuk mengejar tiket salvezza atau selamat dari degradasi, bukan cuma Milan lawan tangguh yang masih harus dihadapi Venezia.
Ada lawatan ke Torino serta jadwal menjamu Fiorentina dan Juventus di samping duel yang menyediakan peluang meraih angka terbesar saat bersua Cagliari.
"Saat melawan Empoli kami menunjukkan karakter, mampu membalikkan keadaan dan berbalik memimpin," ujar Di Francesco. "Tentu saja kami seharusnya bisa lebih fokus setelah itu, tapi laga tersebut masa lalu." "Kami hanya perlu memikirkan tentang hari Minggu (vs Milan) karena tantangan itu akan sulit." "Saya merasakan keinginan kuat dari semua komponen di klub ini, bukan cuma dari tim, untuk mencapai tujuan kami (bertahan di Serie A)." "Turnamen mini akan dimulai bagi kami. Dua pertandingan lalu kami masih tertinggal 5 poin, dan kini hanya satu angka di bawah Lecce," katanya. Selain berpeluang menaikkan posisi mereka di klasemen, raihan satu angka dari AC Milan sudah bagus untuk Venezia. Soalnya tim yang bakal mereka hadapi ialah pasukan solid yang baru saja menghancurkan sang pemuncak klasemen, Inter, di semifinal Coppa Italia. AC Milan memang cuma berkutat di peringkat 9 klasemen Serie A, tetapi Di Francesco menilai mereka salah satu yang paling kuat. "Saya yakin bahwa Milan mencoba untuk memberikan kontinuitas pada penampilan mereka," lanjut eks gelandang AS Roma, dikutip NAGA333 dari Sportmediaset. "Mereka telah mengubah sistem permainan menjadi lebih sulit ditebak, terutama di sisi ofensif." "Dalam hal serangan, Milan adalah tim paling berbahaya di kompetisi ini, tim yang paling banyak menciptakan peluang mencetak gol." "Mereka memiliki lini serang yang penuh dengan solusi dan alternatif, dan kami harus pandai membatasi mereka," katanya lagi. Pada lima partai sisa untuk mengejar tiket salvezza atau selamat dari degradasi, bukan cuma Milan lawan tangguh yang masih harus dihadapi Venezia.
Ada lawatan ke Torino serta jadwal menjamu Fiorentina dan Juventus di samping duel yang menyediakan peluang meraih angka terbesar saat bersua Cagliari.
0 Komentar