Final Copa del Rey - Barcelona Vs Real Madrid, Akankah Sang Juara Kena Kutukan Lagi di Liga Spanyol?

Dua raksasa Liga Spanyol terlibat bentrok pada laga puncak Copa del Rey di Stadion La Cartuja, Seville, Sabtu (26/4/2025) waktu setempat atau Minggu dini hari WIB. Khusus musim ini, kedua tim sudah menggelar El Clasico dua kali. Masing-masing terjadi di pentas LaLiga dan final Piala Super Spanyol. Dua-duanya berakhir dengan kemenangan telak Barcelona. Pasukan racikan Hansi Flick membantai Real Madrid 0-4 di Santiago Bernabeu. Kemudian mereka menjuarai Piala Super dengan mencundangi Los Blancos 5-2 di Jeddah. Spesifik hanya di final Copa del Rey, mereka sudah baku hantam tujuh kali sepanjang sejarah kompetisi. Hasil akhirnya tipis memihak Real Madrid. Tim ibu kota Spanyol meraih empat kemenangan berbanding tiga buah milik rival asal Catalunya. Dalam dua pertemuan terakhir di final Piala Raja, Madrid berjaya. Pada 2011, sebuah gol sundulan Cristiano Ronaldo memenangkan Los Blancos secara dramatis pada babak tambahan waktu. Gol itu menyudahi puasa gelar Madrid di pentas ini dalam 18 tahun. Adapun pada 2014, giliran Gareth Bale yang menjadi protagonis El Real setelah mencetak gol penentu kemenangan 2-1 melalui aksi solo memukau.



Sisa kemenangan Madrid di final terjadi pada 1936 (2-1) dan 1974 (4-0). Adapun Barcelona mengangkat trofi dengan kemenangan di El Clasico pada 1990 (2-0), 1983 (2-1), dan 1968 (1-0). Artinya sudah tiga dekade berlalu sejak terakhir kali Barca kampiun Copa del Rey lewat kemenangan atas musuh bebuyutannya itu di final. Hal menarik, terjadi semacam 'kutukan' bagi sang pemenang kejuaraan berusia 122 tahun ini. Setiap kali duel El Clasico mentas di final, baik Barcelona maupun Real Madrid selalu gagal mengawinkan trofi dengan gelar Liga Spanyol. Contoh teraktual muncul pada musim 2013-2014, di mana Real Madrid (juara Copa) kalah saing dari Atletico di liga domestik. Mundur ke 2010-2011, Los Blancos mengalahkan Barca di final Copa, tapi harus menyerahkan trofi Liga Spanyol untuk Lionel Messi dkk. Nasib mereka tertukar pada 1989-1990, di mana Barca yang juara Copa, sedangkan Madrid kampiun LaLiga. Musim 1982-1983, Barcelona memenangi Copa, sementara gelar liga domestik jatuh ke tangan Athletic Bilbao. Kekalahan Barca dari Madrid pada final 1973-1974 di Copa del Rey juga dikompensasi dengan kesuksesan menyabet titel LaLiga. Terakhir, pada musim 1935-1936 skuad Real Madrid menjuarai Copa dengan menekuk Barcelona. Namun, mereka gagal meraih double winners karena trofi liga domestik melayang ke tangan Bilbao. Andai kutukan itu berlanjut ke musim ini, Barcelona ataupun Real Madrid harus waswas. Jangan-jangan kemenangan pada final di Seville nanti bakal berimbas lagi terhadap peluang mereka juara di Liga Spanyol. Hingga pekan ke-33 The Catalans masih memuncaki klasemen dengan keunggulan 4 poin di atas Kylian Mbappe dkk. Seperti yang dilansir dari NAGA333.
Situasi tersebut ibarat balas dendam untuk Los Blancos ketika memenangi gelar Liga Spanyol 1967-1968 setelah dikalahkan Barca di final Copa musim yang sama.

0 Komentar