Jepang menjadi tim non-tuan rumah pertama yang lolos ke Piala Dunia 2026.
Mereka melaju setelah mengalahkan Bahrain 2-0 pada matchday ketujuh putaran ketiga kualifikasi zona Asia, Kamis (20/3/2025).
Hasil tersebut menempatkan Jepang di puncak klasemen Grup C sambil mengantongi 19 poin.
Adapun pesaing terdekat Jepang, Australia, memiliki 10 angka.
Asa Tim Samurai Biru pun melambung tinggi usai mengamankan tiket ke turnamen akbar tahun depan.
Jepang sendiri masih menyimpan ambisi besar buat menggondol trofi Piala Dunia.
Satu-satunya keberhasilan Samurai Blue menjuarai pesta sepak bola sejagat hanya terjadi dalam komik Captain Tsubasa, itu pun di level kelompok usia.
Menurut jurnalis veteran Jepang, Yoshiyuki Osumi, negaranya bisa merajai Piala Dunia asalkan memiliki pemain seperti Kunishige Kamamoto.
Nama yang disebut terakhir merupakan bintang Jepang saat merebut medali perunggu Olimpiade 1968.
Kamamoto juga menyandang predikat top scorer sepanjang masa Tim Samurai Biru berkat raihan 75 gol.

"Pemain Jepang terus membaik, apakah kami memiliki (Diego) Maradona? Apakah ada (Lionel) Messi? Jawabannya adalah tidak," kata Osumi seperti dikutip BolaSport.com dari Japan Times.
"Jika Anda tak punya pemain seperti mereka, Anda tidak bisa terus menang."
“Ada satu, Kamamoto. Jika dia bermain di tim dari era lain, semua akan sangat berbeda karena dirinya adalah pemain yang dijamin mencetak gol."
“Kami memiliki satu Kamamoto, jadi jika yang lain muncul, maka memenangkan Piala Dunia tidak akan lagi menjadi mimpi," pungkas Osumi. Seperti yang dilansir dari
NAGA333.
Tahun 1998 menandai penampilan perdana Jepang di Piala Dunia.
Kala itu, mereka mencapai fase grup.
Kemudian Jepang selalu lolos dalam tujuh edisi berikutnya berturut-turut.
Pada 2002, Samurai Blue mencapai babak 16 besar.
Jepang mengalami kemunduran empat tahun kemudian dengan hanya mencicipi penyisihan grup.
Lalu dalam turnamen 2010 di Afrika Selatan, Jepang kembali melaju sampai babak 16 besar.
Namun, pasukan Negeri Sakura cuma memeriahkan fase grup pada edisi 2014.
Untuk 2018 dan 2022, Jepang terhenti di babak 16 besar.
0 Komentar