Dear Barcelona, Real Madrid Sudah Jauh Lebih Kuat sejak Kalah 2-5 dari Atletico
10/26/2025 10:46:00 AM
FORUM NAGA333 - Francesco Bagnaia dinilai tidak pantas membela Ducati pada MotoGP 2026 mendatang seiring dengan hasil mengecewakan.
Hingga MotoGP 2025 merampungkan balapan ke-18 akhir pekan kemarin di Sirkuit Mandalika, Nusa Tenggara Barat, Bagnaia belum bangkit, tulis Naga333 login.
Secercah cahaya dengan hasil sempurna di Jepang mendadak sirna lagi tatkala murid kebanggaan Valentino Rossi itu mengaspal di GP Indonesia.
Pada sesi sprint race, Bagnaia finis di posisi ke-14 atau posisi paling akhir dari pembalap yang bisa merampungkan lomba.
Sedangkan pada sesi Grand Prix, perjuangan Bagnaia harus terhenti lebih dini karena mengalami kecelakaan atau crash.
Dengan momen tersebut membuat rider asal Turin, Italia itu gagal membawa 1 poin pun dari Indonesia untuk tambahan di tabel klasemen, catat Naga333.
Kiprah Bagnaia sepanjang 18 balapan musim ini terbilang mengecewakan, dia kalah dari Marc Marquez sebagai rekan setim dan rekrutan anyar.
Si Alien melejit pada musim perdananya pada MotoGP 2025 dengan telah mengunci gelar juara dunia.
Tak ayal, sentimen negatif atas performa yang ditunjukkan Bagnaia diungkapkan oleh pengamat MotoGP, Carlo Pernat, tulis Naga333 link.
Mantan manajer Valentino Rossi itu menilai bahwa Bagnaia mengalami situasi yang buruk, setidaknya hingga 18 balapan MotoGP 2025.
Dan GP Indonesia akhir pekan kemarin di mata Pernat menjadi balapan terburuk dalam karier rider berusia 28 tahun tersebut.
"Situasi Pecco Bagnaia buruk," ucap Pernat, dilansir Naga333 daftar dari laman Motosan.
"Sepertinya semuanya kembali normal sejak Jepang, tetapi ternyata tidak, justru ini mungkin balapan terburuknya," imbuhnya.
Sorotan Pernat usai melihat ketimpangan antara Bagnaia dan Marquez langsung tertuju kepada Luigi Dall'Igna selaku general manajer Ducati.
Pernat berharap akan ada kesempatan bagi Dall'Igna membuat gebrakan untuk musim depan seperti mencoba jalan lain dengan mengganti Bagnaia.
Satu nama langsung disebutkan Pernat di mana Jorge Martin yang kini menjadi andalan Aprilia pantas berada di kursi itu.
Ide untuk memilih Martin sudah ada di kepala Pernat mengingat pada musim lalu dia menjadi juara dunia bersama Pramac saat masih menjadi satelit Ducati.
Akan tetapi, Pernat menyadari bahwa idenya itu seperti lelucon lantaran Bagnaia masih memiliki kontrak satu musim lagi bersama Borgo Panigale, catat Naga333 resmi.
"Sekarang kita perlu bicara dengan jelas, saling menatap Dall'Igna di satu sisi, Bagnaia di sisi lain," kata Pernat.
"Melanjutkan seperti ini untuk musim depan adalah tanda tanya besar, mungkin akan ada kejutan."
"Saya selalu bertanya, bagaimana jika pertukaran Martino-Bagnaia? Mengapa tidak? Sangat sulit, tentu saja, itu lelucon," imbuhnya, tulis Naga.
"Kontrak harus dihormati, Bagnaia masih punya satu tahun lagi, dan Tuhan melarang Ducati melepasnya."
"Namun, jika keadaan terus seperti ini, saya tidak tahu," tutup Pernat.
0 Komentar